Selasa, 03 April 2012

Cherrybelle Ingin Terus Bertahan di Dunia Hiburan

[JAKARTA] Bagi sebagian kelompok musik, dunia layar lebar menjadi salah satu pilihan agar bisa terus bertahan di dunia hiburan. Banyak yang sudah melakukan itu, dan yang terbaru adalah Cherrybelle. Sembilan orang anggota kelompok vokal itu, bermain dalam film Love Is U.

“Iya, kita senang sekali bisa main dalam film layar lebar,” ujar Cherly anggota Cherrybelle yang sering jadi juru bicara kelompok ini. Cherly menambahkan, para Chibi (panggilan untuk anggota Cherrybelle) berperan sealamiah mungkin, hampir tak berbeda dengan aktifitas sehari-hari.

Wenda, anggota Cherybelle yang lain menambahkan, bahwa akting mereka dalam film Love Is U, 70 persennya mirip dengan aktivitas sehari-hari mereka. Hanya 30 persen cerita dalam film yang berbeda. namun bagi Wenda, meski hanya 30 persen, mereka tetap mengaku kesulitan untuk bermain seni peran. “Tantangannya tetap ada. Karena sebenarnya kita juga harus mengikuti arahan sutradara,” ujarnya.

Love Is U disutradarai Hanny Saputra. Kisahnya menceritakan tentang persahabatan anggota Cherrybelle. Terutama keseharian mereka dan proses menjadi kelompok vokal yang kini digandrungi remaja.

Karena mirip dengan kejadian sehari-hari, tak heran jika dalam proses syuting sering menimbulkan kejadian lucu. Menurut Gigi, anggota Cherrybelle yang lain, salah satu yang membuat mereka tidak semangat adalah kalau kehabisan cemilan saat proses syuting.

“Kak Hanny mau marah, karena krunya bawa gorengan, terus kami teriak histeris, 'gorengaaan!' dan jadi rebutan sama kru,” cerita Gigi.

Gigi juga menceritakan saat syuting mereka sering kekurangan makanan karena lokasi syuting berada di lantai 12 sebuah apartemen di Jakarta. “Makanannya suka telat datang. Kami mau makan, mereka sudah menawarkan, tapi datangnya selalu lima sampai sepuluh jam kemudian. Terus, yang datang juga beda dari yang kami pesan,” tambah Gigi.

Keceriaan para Chibi ternyata menjadi senjata makan tuan bagi Hanny Saputra. Sutradara yang pernah menggarap Miror, Virgin, dan Di Bawah Lindungan Ka’bah, kesulitan ketika harus mengatur Cherly, Anisa, Wenda, Angel, Auryn, Christy, Devi, Felly, dan Gigi dalam berakting. Jika biasanya, Hanny hanya berhadapan dengan dua atau tiga pemeran utama, kali ini dia mengarahkan sembilan orang dan seluruhnya belum punya pengalaman berakting.

“Mereka itu seperti ombak bagi saya. Harusnya, saya bisa meng-handle mereka. Tapi, yang terjadi, saya justru tergulung ombaknya,” ujarnya.

Bersama Cherrybelle, Hanny merasa seperti menghadapi anak-anak di taman kanak-kanak. “Bagi saya, itu sebuah kelebihan yang menarik. Tapi ya itu, mereka itu berisik sekali. Ada yang teriak, ada yang lari ke sana-ke mari. Jadinya perlu trik khusus,” tambahnya.

Berdasar pengalaman Hanny, biasanya para pemainnya selalu menurut jika diarahkan untuk berakting. Namun para Chibi justru melakukan sebaliknya. “Kalau satu diberi tahu, satu lagi berbicara, yang lain ikutan ngomong. Itu tantangan tersendiri buat saya. Akhirnya, saya biarkan mereka apa adanya. Alamiah saja,” urainya.

Spontanitas tersebut yang menurut Hanny menjadi daya tarik Cherrybelle. Tak heran jika sebagian besar penggemar kelompok vokal ini adalah anak-anak. Menurut Hanny, wajah personel Cherrybelle memang berusia 18 tahun sampai 24 tahun, tapi ekspresi mereka adalah ekspresi anak-anak.

“Wajah mereka itu naif. Padahal, mereka itu berusia dewasa. Meskipun di lokasi syuting mereka pakai celana pendek atau rok mini, tidak ada kesan seksi. Kami menganggap mereka adalah anak-anak. Itu kelebihannya,” tegas Hanny.

Pengalaman lain yang baru menurut Hanny adalah soal jadwal syuting. Sebagai sutradara yang sudah menggagas sembilan film, baru kali ini ia harus menyesuaikan jadwalnya dengan pemain. Sebab, jadwal Cherrybelle di luar film begitu padat. “Mereka ini jadwalnya luar biasa padat. Itu juga menjadi tantangan tersendiri buat saya,” katanya. [K-11]


(Cr : http://www.suarapembaruan.com/home/cherrybelle-ingin-terus-bertahan-di-dunia-hiburan/18674 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar