Sabtu, 10 Desember 2011

Ngintip Cherrybelle latihan Koreografi yuk !!!!



Impian girlband Cherry Belle menjadi publik figur, ternyata tak seindah yang dibayangkan. Anak-anak Cherry Belle ini, selalu berjibaku dengan keringat untuk memantapkan koreografi mereka sebelum perform. Girlband yang beranggotakan 9 gadis cantik, antara lain Cherly, Angel, Anisa, Christy, Devi, Felly, Gigi, Ryn, dan Wenda ini, harus berlatih seminggu dua kali untuk menghafal gerak koreonya. Bahkan di setiap lagu yang dibawakan Cherry Belle.

Memiliki gerakan koreo sendiri yang unik dan khas, untuk membangun image Cherry Belle di mata masyarakat. Seperti lagu Dilema dengan gerakan 'menopang dagu', dan lagu Beautiful dengan 'ciluk ba', yang menjadi karakter koreo kuat yang melekat pada lagu tersebut.

KapanLagi.com® diberi kesempatan secara eksklusif untuk melihat langsung latihan Cherry Belle di bawah asuhan Wendy Rompies Dance School. Seperti apa serunya latihan girlband yang sedang naik daun ini? Yuk, kita simak interviewnya!
  • Sejak kapan kalian fokus belajar Koreo?
    Ryn
    : Kita diadakan audisi pada bulan Desember. Pada saat itu kita dilihat dari beberapa karakter, apa bisa dance dan nyanyi, dari personalitynya terus kita ditraining kurang lebih sebulan untuk mendapatkan personil sekarang ini. Selama training itu kita latihan dance 3 jam sehari. Dan saat kita latihan itu kita sudah dikasih single pertama. Single pertama itu sebenarnya bukan Dilema, tadinya ada di salah satu album kita. Dari situ sebenarnya kita sudah latihan dance itu, cuma kita latihan lagu Dilema sejak bulan Maret ya. Tapi ke sininya kita rubah lagi, kita tambah interludenya. Jadi gerakan dancenya kita gak bosenin gitu.
  • Ciri khas Cherry Belle seperti apa?
    Anisa
    : Kalau lagu Dilema 'nopang dagu' gitu. Kita pinginnya orang hafal aja, dan di gerak ini ada di lagu Dilema gitu. Kalau gerakan 'ciluk ba' itu Beautiful banget, kayak gitu-gitu deh. Dan ternyata banyak anak kecil ngikut padahal masih kecil. Bukan anak kecil aja tapi cowok-cowok yang seumuran kita juga pada ngikutin.
  • Kalau gerak dance sendiri, sudah hafal berapa lagu?
    Anisa
    : Sudah berapa lagu ya, satu album kita sudah ada koreonya tinggal satu lagu lagi.
  • Image Cherry Belle kan girly banget?
    Gigi
    : Tergantung lagu sih, kayak lagu Dilema itu kan ada interludenya sedikit. Kalau yang Beautiful itu ada cute-cutenya gitu deh. Terus kalau I'll Be There For You cuma gimmick-gimmick gitu.
  • Setiap mau tampil, apa kalian selalu latihan dulu?
    Gigi
    : Gak mesti ya, tergantung materinya kalau kayak kolaborasi baru kita latihan.
  • Bagaimana kalian mengantisipasi panggung?
    Gigi
    : Kalau setiap panggung yang berbeda biasanya kita latihan blocking aja. Tergantung panggungnya juga, kalau sekiranya panggungnya masih aman kita tinggal naik stage aja. Tapi kalau panggung sempit kita paling nyari blocking aja.
  • Pengalaman yang paling lucu, saat berada di atas panggung?
    Anisa
    : Jadi di awal kita kan ada acara kayak battle gitu dengan grup lain. Terus bersembilan di satu panggung yang kecil, satu lingkaran doang. Kan kita baru belajar nih kemarin, di situ kita pada bisa semua. Besoknya kita mau nunjukin sama orang-orang tahunya itu kita gak nyangka stagenya kecil banget, kakinya kayak keluar-keluar dari panggung. Dan pada terluka karena kenak high heels yang lain, pada mentok-mentok kaki yang lain gitu. Panggung kayak mau rubuh. Dan ekspresi penonton juga 'hah' (kaget) gitu. Kalau dilihat dari depan gak kelihatan tapi kalau dari belakang kakinya kewer-kewer gitu. Ha ha ha ha..

  • Koreografi siapa yang menurut kalian bagus?
    Ryn
    : Gak usah jauh-jauh, kita suka Agnes Monica karena kalau dia itu power full, dan koreonya itu kayaknya dilihatnya susah tapi itu simple banget. Terus geraknya itu energic, jadi kelihatannya keren. Terus Agnes juga selalu membuat inovasi yang baru setiap performancenya.
  • Apa kalian mengikuti gerakan Agnes?
    Ryn
    : Kalau kita originality sih, kebetulan koreo kita kak Wendy, sebisa mungkin kita jauhin gerakan sama. Kalau pun sama, kita gak sadar itu sama, pasti kita ganti. Jadi kita menerima kritik dan saran. Kita sebenarnya tidak konsen dengan Agnes Monica tapi kita konsen dengan grup band yang selalu disamakan dengan kita. Supaya kita gak menjadi bayang-bayang si girlband itu.
  • Bagaimana kalian menghadapi persaingan antar girlband?
    Anisa
    : Kita senang banget banyak yang bermunculan karena itu kan meramaikan musik Indonesia. Terus kita juga punya banyak teman berbagi banyak pengalaman.
  • Memang gak takut kalah bersaing, kan mereka juga berada di lahan yang sama?
    Gigi
    : Gak sih, kita nggak menganggap sebuah persaingan sih dan kita yakin setiap girlband dan boyband punya ciri khas masing-masing yang akan ditonjolkan.
  • Bagaimana kalian menanggapi kepopuleran kalian?
    Ryn
    : Kita bersyukur karena Yang Di Atas sudah memberikan kesempatan kita seperti ini. Kita bersyukur kepada orang tua kita, label dan management kita yang telah mendukung. Apalagi Chibi telah mendukung kita. Kalau tanpa mereka mungkin kita bukan apa-apa. Mereka selalu menyuport kita walaupun kita dalam keadaan sedih dan capek, mereka selalu menyuport kita. Terus kita gak boleh cepat puas, kita terus berinovasi. Jadi orang melihat kita gak bosen. Kita terus ngasik yang terbaru dan terbaik juga buat mereka.
  • Sekarang udah pada ngetop nih, bagaimana kalian menjaga diri?
    Anisa
    : Gak sih, kita be have aja dan kita tetap low profile karena kita bertemu orang banyak kita harus menjaga attitude dan menjalin hubungan baik dengan orang yang bertemu dengan kita.
  • Perbedaan, antara dulu dengan sekarang?
    Ryn
    : Kalau dulu kita mau pergi training kita masih nyantai-nyantai aja. Kalau sekarang itu harus drees up karena sekarang itu mulai banyak orang yang agak kenal gitu. Kalau kita jalan ke mall itu suka ada yang nyanyi lagu Cherry Belle dari belakang.Angel : Kalau di kampus aku itu ada yang ikutin seharian. Aku ke mana selalu ada dia, ya astaga. Terus pas pulang ke rumah ada aja orang yang pingin minta foto. Ya walaupun lagi jelek, foto juga.
    Christy
    : Kalau di kampus kan Junod selalu pecicilan jadi teman-teman selalu manggil Junod-Junod gitu kan. Kalau sekarang Cherry Chibi.
    Cherly
    : Kurang lebih sama dengan yang lain. Kalau di kampus ini Cherly Cherry Belle, padahal aku lagi bengong mau gak mau jawab deh.
    Anisa
    : Yang paling berasa saat jalan di mall, ada yang ngikutin. Ada orang yang bisik-bisik gitu ' hah Anisa' kedengaran gitu. Ya aku cuek aja.
    Wenda
    : Kalau sekarang ada alarm-alarm siang atau sore, ada anak-anak yang teriak-teriak gitu, Kakak Wenda, Kak Wenda gitu. Kadang di twitter suka ada yang mention. Kak Wenda tadi ke sini ya, sekarang jadi pada tahu. Kalau siang-siang suka ada ondong-ondong lewat dan lagunya Cherry Belle.
    Felly
    : Aku ke mall jalannya fokus ke depan, gak pernah lihat kanan kiri gitu. Nah, yang ini kelihatan banget ada gerombolan, kan jalannya sama satu arah terus pada dorong-dorongan, terus ada yang bilang katanya mau foto. Uuuwu langsung tancap gas jalannya mencepat.
    Gigi
    : Baru banget tadi pas aku dari kampus, aku kan naik ojek terus ada beberapa anak SMA. Padahal pake helm, terus ada yang lihat-lihat gitu sambil nunjuk-nunjuk (anak SMAnya). Aku padahal pakai helm pada tahu. Iih ngeri banget. (kpl/buj/nat)

Cherrybelle, Mirip SNSD, tapii...

SNSD merupakan girl band dengan anggota terbanyak di Korea, sembilan orang. Di awal kemunculannya empat tahun silam, SNSD langsung membetot perhatian dengan tampilan girly. Menginspirasi terbentuknya girl band yang kemudian diberi nama Cherry Belle atau juga disebut Chibi.

Kesembilan dara dalam Chibi Anisa Rahma (21), Cherly Juliana (20), Devi Novianty (23), Brigitta Cynthia (18), Jessyca Stefani Auryn (18), Sarwendah Tan (22), Christy Saura N.U. (20), Yefani Filliang (20), dan Margareth Angelina (21).

Nama Cherry Belle memiliki arti. Cherry sesuatu yang manis, Belle diambil dari bahasa Prancis yang berarti cantik. Sedangkan Chibi, kalau melirik kamus Jepang, juga punya arti tersendiri, yaitu kecil, imut, dan menggemaskan.

Nama Cherry Belle ini sangat pas untuk grup yang dibentuk dari audisi tiga tahap ini, dengan menyisihkan ratusan cewek lainnya. Mereka resmi menjadi grup pada 27 Februari 2011 di Cisarua, Puncak.
"Proses audisi kami dimulai dari Desember 2010 sampai Februari 2011,” buka Cherly, diiakan kedelapan personel lainnya.

Cherly, yang dianggap paling dewasa, menjadi leader. Di Chibi juga ada si kembar, Felly dan Christy.  Dibilang mengikuti jejak SNSD, sembilan cewek ini justru senang!

“Kami tidak keberatan kok dibilang ikut-ikut SNSD. Kami juga ngefans sama mereka. Tapi, kami lebih senang jika dianggap sebagai diri sendiri, yaitu Chibi,” beber Cherly.

Chibi memulai debut lewat singel "Dilema" karya Catur Septembrianto. Chibi rencananya akan mengeluarkan album mini yang berisikan 5 lagu, DVD video klip “Dilema”, Behind the Scene, dan Chibi's Story. Mungkin gaya bermusik mereka sudah familier bagi penikmat K-pop. Pun begitu gaya berpakaian dan tarian mereka.
"Mulanya tidak semua bisa menyanyi dan menari. Tapi sejak di Cherry Belle, kami dilatih menyanyi dan menari," jelas Cherly.

Sejak terbentuk, Chibi rutin berlatih menari 5 kali seminggu dan vokal 2 kali seminggu. "Dari satu suara saja, kami dilatih untuk membagi jadi tiga suara. Sampai sekarang kami terus berlatih. Bahkan, di mobil juga latihan nyanyi," tambah Angel.

Lima vokalis utama Chibi adalah Cherly, Christy, Devi, Anisa, dan Gigi. Bukan berarti empat lainnya enggak bisa menyanyi. Hanya saja, porsi mereka saat ini lebih sedikit.

Sampul album berformat 3D
Ceria, menggemaskan, dan kompak. Itulah kesan yang terpancar ketika Chibi manggung kali pertama di Inbox, 18 Juni lalu.

Selang beberapa waktu, ketika Chibi tampil di Dahsyat, kesembilan cewek ini terangkat sebagai salah satu trending topic. Kebanyakan terkesima dengan wajah personel Chibi yang mirip artis Korea. Manajemen membentuk citra Chibi untuk segmen remaja yang girly.

“Dilema” dipilih sebagai singel karena cerita di lagu itu sangat mencerminkan dunia remaja.“

‘Dilema’ bercerita tentang dua anak perempuan yang menyukai satu laki-laki. Tapi akhirnya mereka meninggalkan laki-laki itu dan memilih tetap bersahabat,” ungkap Cherly.

Seperti SNSD, Chibi pun jago dance. Sesaat setelah terpilih menjadi personel Chibi, kesembilan cewek ini dikarantina.

“Kami diajari banyak hal. Untuk dance, kami belajar mulai dari tahap dasar, kami belajar banyak teknik. Jadi tidak asal saja,” tegas Cherly.

Buktinya, selepas karantina seluruh anggota Chibi bisa melakukan gerakan split lho. Maka, jangan heran setiap kali manggung, Chibi dance dengan gaya yang variatif.

“Setiap lagu, beda gaya dance,” umbar Cherly. Sejak awal, pada seluruh anggota Chibi ditanamkan sikap disiplin. “Kalau telat datang latihan, kami kena hukuman push-up. Agak militer deh,” canda Cherly diiringi tawa anggota Chibi lainnya.

Di masa karantina itulah, kesembilan cewek ini saling mengenal karakter. Ada yang jago masak, ada yang sifatnya lebih dewasa. “Tapi kalau siapa yang paling bawel, semuanya bawel nih,” ceplos Ryn.

Makin banyak girl band, industri musik makin sehat. Pecinta musik Indonesia punya banyak pilihan. Siapa yang akan bertahan nantinya perlu pembuktian. Chibi menyiapkan terobosan untuk menarik perhatian, meluncurkan album 3D.

“Cover album akan berformat 3 dimensi,” sebut Anisa. Album ini sendiri masih dalam tahap penyelesaian. Alih-alih ingin mengikuti ketenaran musisi besar, Chibi ingin seperti grup lawak legendaris, Warkop DKI.
“Mereka kompak, bertahan lama, dan terkenal bahkan sampai meninggal,” ujar Cherly.

Main FTV: Berakting Enggak Segampang Bernyanyi



Chibi kemudian mengikuti jejak 7 icons yang juga berakting di serial Go Go Girls (GGG). Kesembilan cewek imut ini main Film Televisi (FTV) yang diberi judul "Happy 21".

“Ceritanya, ya seperti lagu 'Dilema',” buka Budiwan, Promotion and Media Relation Catz Record kepada Bintang beberapa waktu lalu.

“Jadi, waktu itu pas datang di konferensi pers FTV Awards, aku ditawari sama SCTV. Terus ada PH yang support,” Budiwan menceritakan proses awal Chibi mendapat tawaran FTV.

“Setelah berembuk dengan manajemen, tawaran itu diterima. Waktu itu kami berpikir, Chibi masih di awal promo, jadi ini merupakan media yang baik untuk mengenalkan Chibi. Lagi pula, waktu syutingnya tidak terlalu lama,” jelas Budiwan.

Ini mungkin akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Cherry Belle. Berakting tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Butuh penjiwaan. Bukan hanya sekadar melakukan dialog. Apalagi mereka tidak memiliki pengetahuan dasar akting.

“Mereka dikasih latihan akting dan reading 3-4 kali kok,” sebut Budiwan lagi.
“Iya, kami diajari dasar-dasar akting sama kakak Lakonde yang jadi sutradaranya juga. Lumayan susah akting, harus pakai penjiwaan. Hehehe,” cerita Anisa.

Setali tiga uang dengan Anisa, Cherly juga berpendapat, berakting itu gampang-gampang susah.
“Awalnya kami berpikir, oh akting? Harusnya bisalah ya. Secara bernyanyi juga harus akting. Tapi ternyata enggak segampang itu. Banyak hal yang belum pernah kami pelajari sebelumnya,” kata Cherly.
“Kalau latihannya enggak serius, suka dimarahi. Hehehe,” timpal Anisa.

Menyadari akting bukan dunianya, mereka mengaku akan lebih fokus bernyanyi. Apalagi debut album Chibi yang diberi titel Love is You baru saja dirilis.

“Tetap nyanyi dong. Itu sudah merasuk di ruang dada. Hehehe,” aku Cherly diiyakan lainnya.
“Karena passion aku di nyanyi, dan sudah lama juga mendalami dunia nyanyi, jadi kalau disuruh akting, berarti memulai dunia baru, dan belajar lagi,” tambah Anisa.

(jul & ind / gur)



Source : http://www.tabloidbintang.com/berita/sosok/17219-cherry-belle-mirip-snsd-tapi.html